SUARDUNIA.ID Gubernur Khofifah Indar Parawansa melepas kontingen Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur (Jatim) yang akan berlaga di ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VII di Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada tanggal 2-3 Juli, di halaman Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (29/6/2023) sore.
Total kontingen yang dilepas, yakni berjumlah 1.592 terdiri dari penggiat olahraga masyarakat dan official.
Dalam pelepasan tersebut, Gubernur Khofifah membakar semangat para penggiat olahraga masyarakat kontingen Jatim, agar totalitas selama berkompetisi. Ia berharap, kontingen Jatim bisa meraih prestasi maksimal dan membanggakan bagi masyarakat Jatim.
“Selamat berlaga dan selamat berjuang pada Fornas ke-VII di Jawa Barat. Beri hasil yang terbaik untuk masyarakat Jawa Timur. Mudah-mudahan semuanya sehat dan bisa mengikuti laga dengan sportif, serta bisa memaksimalkan seluruh energi positif yang dimiliki. Selamat jalan, sehat, dan sukses semuanya,” ungkap Khofifah.
Khofifah optimis, kontingen Jatim ini bisa memberikan hasil terbaiknya. Mengingat para peserta telah melakukan persiapan yang matang. Ditambah dengan semangat pantang menyerah, dan doa serta dukungan dari seluruh masyarakat Jatim.
Optimisme itu, juga didukung jumlah kontingen Jatim yang mencapai 1.592 peserta dan official. Jumlah tersebut, meningkat dua kali lipat dari ajang Fornas VI di Sumatera Selatan yang sebanyak 708 penggiat olahraga masyarakat.
Tidak hanya itu, jumlah Cabang Organisasi Olahraga Masyarakat (COOM) di Jatim turun di Fornas tahun ini juga meningkat. Yakni dari 41 COOM di Fornas VI, sekarang menjadi 50 COOM di Fornas VII.
“Dengan semua peningkatan ini, tentunya kita harus yakin dan optimis Jatim dalam ajang Fornas tahun ini bisa meraih hasil terbaik dan membawa medali sebanyak-banyaknya,” tegas Khofifah.
Menurut Khofifah, pemerintah mempunyai desain besar olahraga nasional yang berisikan arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional dalam lingkup olahraga pendidikan, olahraga rekreasi, olahraga prestasi dan industri olahraga. Ini semua diatur dalam Perpres nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Olahraga rekreasi masyarakat ini ada di dalam Desain Besar Olahraga Nasional. Untuk itu, saya meminta Ketua KORMI Jatim untuk membuat desain olahraga rekreasi masyarakat yang lebih sistemik dan detail. Karena olahraga rekreasi masyarakat ini bisa mengolah seni, rasa, dan budaya, selain tentunya juga olah raga,” urainya.
Untuk itu, ke depan Khofifah meminta agar seluruh 38 kabupaten/kota di Jatim telah terbentuk KORMI. Dimana, dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, saat ini sudah terbentuk 21 KORMI kabupaten dan kota yang telah dikukuhkan kepengurusannya.
Selain itu ada 3 kabupaten/kota yang telah terbentuk dan segera dikukuhkan, 4 kabupaten/kota yang masa baktinya telah habis, dan 10 kabupaten/kota yang segera menyusul membentuk kepengurusan KORMI.
“Setelah itu segera lakukan rakor apa yang menjadi mandat dari Desain Besar Olahraga Nasional, untuk jenis olahraga rekreasi masyarakat. Karena ini, akan menjadi bagian dari kekuatan sehat jiwa, sehat raga, sehat seni dan sehat budaya masyarakat Indonesia terutama masyarakat Jawa Timur,” katanya.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, secara khusus dirinya meminta Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Kadispora) Jatim, untuk bersurat kepada Ketua Umum KORMI Pusat, agar pada Tahun 2027, Jatim dapat menjadi tuan rumah penyelenggaraan Fornas ke-IX.
“Biasanya kalau bersiap jadi tuan rumah masing-masing daerah, lebih serius dan lebih sistemik persiapannya. Maka, para penggiat olahraga rekreasi masyarakat yang hari ini ada 50 COOM sangat mungkin nanti akan berkembang lagi,” katanya.
“Dan tentunya bisa memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat, sekaligus olah seni, olah budaya dan olah rasa. Karena, bangsa ini harus dibangun oleh rasa yang tumbuh, saling memiliki, menghormati dan menghargai. Melalui itu maka akan bisa tumbuh lebih baik dan tumbuh lebih luas lagi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KORMI Jatim, Hudiyono dalam laporannya menyampaikan, gelaran Fornas ini menjadi ajang lomba dan kompetisi serta silaturahmi antar penggiat olahraga masyarakat. Selain itu, Fornas juga menjadi ajang uji hasil pembinaan kemampuan para penggiat olahraga masyarakat di daerah.@